Entah dari produk susu atau tidak, konsumsi makanan kaya kalsium secara signifikan menurunkan risiko batu ginjal berkembang, sebuah studi baru menunjukkan.
( Foto: CDC.gov ) Apakah sumber hewan - atau nabati mengkonsumsi kalsium, mineral secara signifikan mengurangi kemungkinan batu ginjal, penelitian menunjukkan.
Share This Story
Sebuah analisis skala besar kalsium studi sebelumnya menunjukkan diet didukung 20 persen menurunkan risiko batu ginjal, tetapi menegaskan efeknya tidak terbatas pada kalsium dari produk susu.
Sebelum penelitian, beberapa peneliti percaya kalsium diet telah memberikan kontribusi terhadap pembentukan batu ginjal, yang terbuat dari kalsium oksalat. " Ini adalah sepotong data yang menunjukkan bahwa tidak ada peran pembatasan diet kalsium batu ginjal, "said lead investigator Dr. Eric Taylor, Spesialis ginjal di Maine Medical Center di Portland, yang timnya dilaporkan dalam Journal of Urology.
Taylor dan rekan-rekannya memulai penelitian untuk menentukan apakah kalsium dalam susu atau beberapa komponen lainnya bertanggung jawab untuk pengurangan risiko batu ginjal, belajar kalsium dalam produk non - susu. Mereka melakukan meta - analisis dari tiga studi besar yang diikuti lebih dari satu juta orang selama beberapa tahun, bahkan puluhan tahun.
Para peneliti membagi subjek penelitian menjadi lima kelompok berdasarkan tingkat konsumsi mereka kalsium dari susu dan sumber-sumber lain selama periode tahun - panjang. Dalam analisis mereka, mereka hanya memasukkan mereka subyek yang tidak menderita kondisi yang sudah ada sebelum pengumpulan data dalam studi.
Bagi orang-orang yang mengkonsumsi kalsium dari kedua susu dan non-dairy sumber, risiko batu ginjal rata-rata 77 persen dari resiko yang dialami oleh mereka yang mengkonsumsi paling sedikit kalsium, para peneliti melaporkan dalam Journal of Urology. Di antara mereka yang mengkonsumsi kalsium terutama berasal dari produk susu, mereka yang mengonsumsi kalsium terendah mengalami kemungkinan 30 persen lebih tinggi mengalami batu ginjal. Untuk makanan non - susu, mereka yang mengkonsumsi sedikit kalsium dua kali lebih mungkin untuk mengembangkan kondisi tersebut.
Dalam studi tersebut, peneliti mendefinisikan - kalsium tinggi konsumsi susu sebagai 800-900 miligram per hari, atau sekitar tiga gelas susu, dibandingkan dengan hanya 150 miligram per hari, atau sekitar setengah gelas susu. Untuk konsumen non - susu, peneliti mendefinisikan tinggi kalsium 450 miligram per hari dibandingkan dengan 250 miligram per hari, jumlah dalam delapan ons dimasak.
Dengan demikian, peneliti memperkirakan risiko normal untuk batu ginjal di Amerika Serikat, sekitar 6 persen, dua kali lipat oleh konsumsi menurunkan kalsium, yang berarti orang yang menghindari susu untuk alasan apapun mungkin ingin mengkonsumsi lebih banyak kale, misalnya.
Para peneliti juga memperingatkan orang prihatin tentang batu ginjal untuk meminta dokter sebelum mengubah diet mereka, mengatakan beberapa mengurangi keliru mengurangi asupan kalsium. Pada kenyataannya, oxalate - ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan dan cokelat - bertanggung jawab untuk batu ginjal. Kalsium dalam saluran pencernaan mengikat oksalat sebelum yang terakhir diserap ke dalam aliran darah untuk wend jalan ke ginjal dan saluran empedu, di mana masalah terjadi.
Dr Matius Sorensen, seorang urolog di University of Washington di Seattle, mengatakan banyak pasien gagal untuk memahami hubungan.
" Saya melihat pasien setiap minggu, dan sebagian besar telah memotong kembali pada asupan kalsium mereka, " kata Sorensen.. " Ini adalah salah satu mitos yang paling penting di dunia batu yang perlu diperbaiki. "
Sorensen also advised people to refrain from over-doing it on calcium, Menempel dengan tingkat moderat sekitar 1.000 sampai 1.200 miligram per hari - atau 5-6 porsi.
by. Medicaldaily.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar